Sunday, 6 November 2011

Kebudayaan Suku Dayak

Sebelum masuk ke pokok pembahasan tentang kebudayaan suku Dayak di Kalimantan Barat.
pertama-tama kita harus mengenal apa arti dari Budaya Indonesia itu, Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Sedangkan menurut pandangan pahlawan nasional Indonesia yaitu  Ki Hajar Deawantara, Kebudayaan Nasional memiliki arti “puncak-puncak dari kebudayaan daerah” .
Setelah mengenal apa itu kebudayaan, kita akan masuk ke pokok pembahasan, yaitu tentang kebudayaan Dayak, Dayak merupakan sebutan bagi penduduk asli pulau Kalimantan. Nama "Dayak" atau "Daya" adalah nama eksonim (nama yang bukan diberikan oleh mayarakat itu sendiri) dan bukan nama endonim (nama yang diberikan oleh masyarakat itu sendiri).

Kata Dayak berasal dari kata Daya” yang artinya hulu, untuk menyebutkan masyarakat yang tinggal di pedalaman atau perhuluan Kalimantan umumnya dan Kalimantan Barat khususnya, (walaupun kini banyak masyarakat Dayak yang telah bermukim di kota kabupaten dan propinsi) yang mempunyai kemiripan adat istiadat dan budaya dan masih memegang teguh tradisinya. Sedangkan untuk soal agama, agama yang mereka anut sangat variatif. Dayak yang beragama Islam di Kalimantan Tengah, tetap mempertahankan ethnisnya Dayak, demikian juga bagi Dayak yang masuk agama Kristen. 
Agama asli suku Dayak di Kalimantan Tengah adalah Kaharingan, yang merupakan agama asli yang lahir dari budaya setempat sebelum bangsa Indonesia mengenal agama pertama yakni Hindu. Karena Hindu telah meyebar luas di dunia terutama Indonesia dan lebih dikenal luas, jika dibandingkan dengan agama suku Dayak, maka Agama Kaharingan dikategorikan ke cabang agama Hindu. 
Masyarakat Dayak yang pindah ke agama Islam ataupun yang telah menikah dengan pendatang Melayu disebut dengan Senganan, atau masuk senganan/masuk Laut, dan kini mereka mengklaim dirinya dengan sebutan Melayu. Mereka mengangkat salah satu tokoh yang mereka segani baik dari ethnisnya maupun pendatang yang seagama dan mempunyai karismatik di kalangannya, sebagai pemimpin kampungnya atau pemimpin wilayah yang mereka segani.
Sedangkan dari kesenian suku Dayak, terdapat Tarian yang didalamnya terdapat Upacara Adat dalam prosesi menyambut tamu atau Tari Menyambut tamu, yang di kenal dengan nama Tari Ajat Temuai Datai, yang jika diartikan kata per katanya memiliki arti : Ajat adalah Persembahan / Permohonan dengan menggelar ritual atau Upacara adat, kemudian Temuai artinya: tamu, Datai artinya: Datang. Tari ini bertujuan untuk penyambutan tamu yang datang atau tamu agung (diagungkan). Diadakannya upacara “Ajat Temuai Datai” dikarenakan masyarakat Dayak percaya bahwa pada kepala seseorang menyimpan suatu semangat ataupun kekuatan jiwa yang dapat melindungi si empunya dan sukunya. Menurut J, U. Lontaan (Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat 1974), ada empat tujuan dalam mengayau yakni:
  1. Untuk melindungi pertanian
  2. Untuk mendapatkan tambahan daya jiwa
  3. Untuk balas dendam
  4. Sebagai daya tahan berdirinya suatu bangunan.
Itulah sebagian gambaran dari kebudayaan suku Dayak di Kalimantan Barat, semoga tulisan tentang kebudayaan ini dapat membuka wawasan kita tentang kebudayaan di Indonesia .

No comments:

Post a Comment