Perubahan adalah komponen yang selalu ada dalam bisnis. Karena perubahan adalah sebuah keniscayaan, maka kecepatan bertumbuh dan ketidakpastian –yang notabene meningkatkan penggunaan teknologi- telah mendorong perusahaan sampai pada keterbatasan kemampuan manajemen. Pelaku bisnis harus mengembangkan strategi yang adaptif untuk tetap menciptakan nilai, tak peduli keadaan ekonomi instabil yang dihadapi. Perusahaan dituntut untuk selalu adaptif, tapi seringkali sistem informasinya terlalu lamban merespon perubahan. Di satu sisi ingin mendapatkan
sistem informasi yang handal, tapi di sisi lain perusahaan juga berusaha memperbesar efisiensi
sistem informasi dan mengurangi biaya komputasi.
Perubahan yang terus terjadi dalam bisnis menuntut respon yang cepat dari setiap perusahaan.
Adopsi teknologi-teknologi baru dalam sistem informasi yang berkembang pun dilakukan untuk tujuan tersebut. Di sisi lain, perusahaan juga cenderung mempertahankan investasi TI (teknologi informasi) sebelumnya dan menekan biaya investasi baru yang harus dikeluarkan. Untuk menjembatani kedua hal ini, Oracle Corporation mengeluarkan produk Oracle 10g berbasis grid computing. Dalam paper ini akan dibahas software Oracle 10g sebagai pondasi aplikasi transaksional berorientasi bisnis, aplikasi manajemen konten dan aplikasi business intelligence tapi berbiaya rendah. Dari hasil studi independen yang dilakukan Mainstay Partners, rata-rata perusahaan mencapai ROI (return of investment) sebesar 150% dengan menggunakan grid computing keluaran Oracle. Oracle 10g juga melindungi investasi teknologi di masa lampau dengan teknologi grid computing ini.
Grid computing adalah arsitektur TI baru yang menghasilkan sistem informasi perusahaan
yang berbiaya rendah dan lebih adaptif terhadap dinamika bisnis. Dengan grid computing, sejumlah komponen hardware dan software yang modular dan independen akan dapat dikoneksikan dan disatukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan bisnis. Lebih jauh, dari sisi ekonomi, implementasi grid computing berarti membangun pusat komputasi data yang tangguh dengan struktur biaya variatif yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Grid computing adalah solusi dari masalah-masalah umum yang dihadapi perusahaan IT: permasalahan pada aplikasi yang menyebabkan hardware tidak berfungsi maksimal; kasus monolitik, yaitu sistem sulit digunakan karena mahalnya ongkos pengelolaan dan sulitnya dilakukan perubahan terhadap sistem; juga masalah informasi yang terpisahpisah dan tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dalam mengadopsi grid computing,
perusahaan tidak perlu mengambil langkah secara revolusioner, karena aplikasi yang sebelumnya telah dijalankan akan tetap bekerja seperti sebelumnya. Dan dimungkinkan pulauntuk mengadopsi teknologi grid computing pada aplikasi yang telah dijalankan, bahkan tanpa memerlukan banyak penulisan ulang konfigurasi sistem.
KONSEP GRID COMPUTING
Secara singkat, grid computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur grid computing secara kontinyu menganalisa permintaan terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan tersebut. Dimana data disimpan atau komputer mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana pengabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui.
PRINSIP KERJA GRID COMPUTING
Dua prinsip kerja utama grid computing yang membedakannya dari arsitektur komputasi yang lain, semisal mainframe, klien-server, atau multi-tier: virtualisasi dan provisioning.
a. Virtualisasi
Setiap sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi) dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen (semisal orang atau program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi secara fisik antara penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani.
b. Provisioning
Ketika konsumen meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi, sumberdaya tertentu di belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian dialokasikan
ke konsumen. Provisioning sebagai bagian dari grid computing berarti bahwa sistem menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.
SOFTWARE ORACLE 10g
Huruf ‘g’ pada Oracle 10g adalah singkatan dari grid. Fokus dari versi baru Oracle ini adalah untuk memudahkan perusahaan menyederhanakan proses implementasi grid computing di luar kerangka kerja komputasi akademik, teknik, riset dan saintifik. Software ini adalah langkah revolusioner berdasarkan pengalaman Oracle selama bertahun-tahun dalam arsitektur komputasi tersebar dan dalam mendukung lingkungan multivendor. Oracle 10g meliputi:
- Oracle Database 10g
- Oracle Aplication Server 10g
- Oracle Enterprise Manaer 10g
Berikut implementasi masing-masing produk Oracle 10g terkait dengan teknik grid computing: Virtualisasi dan Provisioning:
Oracle Database 10g
Fitur utama, Real Application Clusters, menjadikan sebuah database tunggal bisa dijalankan melintasi titik-titik cluster pada grid dan mengumpulkan sumberdaya pemroses dari mesin-mesin standar. Hal ini dilakukan secara fleksibel, karena data tidak perlu dipartisi dan disebar sepanjang jaringan. Database segera menyeimbangkan beban kerja pada titik baru dan kapasitas pemroses baru setelah proses pelimpahan kerja dilakukan, dan juga bisa melepas mesin yang tidak diperlukan untuk suplai bagi pekerjaan selanjutnya. Oracle Database 10g juga memperkenalkan ASM (Automatic Storage
Management) yang mendukung fungsi penyimpan virtual dengan mirroring dan stripping data secara otomatis. ASM dapat mengelola semua penyimpan database, termasuk menambah atau menghapus penyimpan secara online. ASM didisain untuk menyederhanakan konfigurasi dan pengelolaan penyimpan database. Secara otomatis, ASM juga mendistribusikan beban kerja penyimpan untuk
mendapatkan kinerja sistem yang terbaik. ASM mengurangi beban keharusan memonitor sistem
penyimpan setiap saat dalam rangka mencegah hot spot atau bottleneck yang sering memperlambat pemrosesan data.
Oracle Application Server 10g
OracleAS 10g menyediakan platform infrastruktur lengkap untuk menjalankan aplikasi perusahaan, mengintegrasikan banyak fungsi termasuk layanan J2EE dan web service, portal perusahaan, broker integrasi perusahaan, business intelligence, web caching dan manajemen service. Ketika aplikasi dijalankan pada server aplikasi di grid, maka transparansi distribusi beban kerja, pelimpahan beban kerja, dan penjadwalan dilakukan secara efisien dengan melakukan koordinasi pada banyak server.
Secara spesisik, Application Server 10g mendukung fitur grid computing sebagai berikut:
Oracle Enterprise Manager 10g
Fitur Oracle Grid Control di dalamnya dapat mengurangi biaya administrasi melalui proses otomasi dan policy-based standarization. Professional TI dapat menyatukan titik-titik hardware, database, server aplikasi, dan sasaran lain pada entity logik tunggal. Oleh karena itu, keberadaan banyaknya komputer-komputer kecil pada infrastruktur grid tidak menambah kompleksitas pengelolaan.
Produk Oracle 10g fokus pada solusi infrastruktur berbasis Oracle, bukan sebarang infrastruktur. Dengan kata lain, perusahaan yang memilih arsitektur grid computing berbasis Oracle dapat didukung secara penuh oleh Oracle. Produk kompetitor memang selalu ada pada setiap level arsitektur grid. Apa yang ditawarkan Oracle adalah integrasi terbaik sehingga grid computing lebih mudah diadopsi dan digunakan. IDC juga meyakini bahwa tantangan yang dihadapi Oracle adalah dari partner Oracle, seperti Hewlett-Packard, IBM, Microsoft, Sun, dan sebagainya yang sedang
menyiapkan strategi membuat produk berbasis grid computing, sehingga terkesan seolah-olah produk mereka berbeda dari Oracle. Padahal, konsep grid computing pada Oracle telah bekerja baik dengan konsep yang ditawarkan supplier lain. Interpretasi dan kebingungan pasar mengenai hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Oracle.
Komentar terhadap Artikel:
Kelebihan: dilihat secara menyeluruh, Grid Computing menjanjikan peningkatan utilitas dan fleksibilitas yang lebih besar untuk sumberdaya infrastruktur, aplikasi dan informasi. Perusahaan yang menginginkan kemajuan dan perbaikan kinerja bisnis berbiaya rendah bagi aplikasi transaksional, business intelligence dan knowledge management dapat menggunakan solusi grid computing dari Oracle.
Kekurangan: Untuk penggunaan software Produk Oracle 10g diperlukan tenaga ahli yang dapat menjalankan dan menanganinya dengan baik, karena tidak semua orang dapat memanfaatkannya, sama halnya dengan komputasi Grid Computing dibutuhkan tenaga ahli yang dapat menyederhanakan proses implementasi grid computing.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005)
Yogyakarta, 18 Juni 2005
Narasumber: Nur Wijayaning
Rahayu
sumber: http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1411/1191
No comments:
Post a Comment